Selasa, 24 September 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFIKASI DIRI

Ratna Kanyaka Budi Utami
Fakultas Psikologi

foto : Elisa
Apa definisi efikasi diri? Efikasi diri adalah keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk mengorganisir dan mengerakkan sumber-sumber tindakan yang dibutuhkan untuk mengelola situasi-situasi yang akan datang, Bandura berpendapat bahwa ketika individu semakin sadar dengan apa yang tengah ‘berlangsung’ (menyadari apa yang bisa berfungsi sebagai kejadian penguat) maka orang tersebut semakin ahli dalam menggunakan kemampuannya untuk mewujudkan apa yang perlu dilakukan (Neil, 2009). Tingkat efikasi diri individu satu dengan individu lainnya berbeda. Apabila seseorang memiliki tingkat efikasi yang tinggi maka ia selalu yakin dengan kemampuan yang dimiliki untuk melakukan suatu hal, sedangkan seseorang yang tingkat efikasi dirinya rendah ia akan selalu ragu dan setengah-setengah dalam menyelesaikan tugasnya.
Efikasi diri sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan (Baron&Byrne, 1991 ; dalam http://reni-andari.blogspot.com/2013/). Efikasi diri pada diri seseorang dipengaruhi oleh pengamatan individu tersebut terhadap suatu hal yang terjadi di lingkungan sosialnya. Menurut Pajares (1996 ; dalam http://repository.library.uksw.edu) efikasi diri didefinisikan sebagai keyakinan seseorang dengan kemampuannya untuk melaksanakan suatu tugas yang spesifik. Efikasi diri sangat mempengaruhi motivasi seseorang dalam mengembangkan potensinya, mengejar prestasi yang ingin diraih dan juga mempengaruhi kepercayaan diri dalam bersosialisasi di kehidupan masyarakat.
Individu akan semakin meningkatkan kualitas dirinya bila ia meyakini potensi yang dimilikinya. Efikasi diri tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Peran teman sebaya, keluarga, dan institusi pendidikan juga dibutuhkan dalam meningkatkan efikasi diri pada individu. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri : 

a). Pengalaman Individu ( Enactive Mastery Experience) : interpretasi individu terhadap keberhasilan yang dicapai individu pada masa lalu akan mempengaruhi efikasi dirinya. Individu dalam melakukan suatu tugas akan menginterpretasikan hasil yang dicapai, dan interpretasi tersebut akan mempengaruhi kemampuan dirinya pada tugas-tugas selanjutnya.
 b). Pengalaman keberhasilan orang lain (Vicarious Experience) : proses modeling atau belajar dari orang lain akan mempengaruhi efikasi diri. Efikasi diri individu akan meningka apabila dipengaruhi model yang relevan. Pengalaman orang lain menentukan persepsi akan keberhasilan atau kegagalan individu.
c). Persuasi verbal ( Verbal Persuasion) : persuasi verbal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi panutan dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan dapat meningkatkan efikasi diri individu. Persuasi verbal yang diberikan kepada individu bahwa individu memiliki kemampuan untuk melakukan suatu tugas menyebabkan individu semakin termotivasi untuk menyelesaikan tugas tersebut.
d). Keadaan Fisiologis dan Emosional ( Physiological and Affective States) : individu akan melihat kondisi fisiologis dan emosional dalam menilai kemampuan, kekuatan dan kelemahan dari disfungsi tubuh. Keadaan emosional yang sedang dihadapi individu akan mempengaruhi keyakinan individu dalam menjalankan tugas.
Setiap individu harus meningkatkan efikasi dirinya untuk mengembangkan potensi dirinya. Semakin kita meyakini kemampuan yang dimiliki semakin mudah juga kita meningkatkan kualitas diri kita.


Sumber  / Referensi artikel :
Salkind, Neil.J. 2009. Teori-teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa Media.
http://eprints.undip.ac.id







1 komentar:

  1. Terimakasih :) saya cukup kebingungan dengan istilah efikasi. Tulisan ini membuat saya paham istilah efikasi :-)

    BalasHapus