Ratna
Kanyaka Budi Utami
Fakultas
Psikologi
foto : Elisa |
Apa definisi efikasi diri?
Efikasi diri adalah keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk mengorganisir
dan mengerakkan sumber-sumber tindakan yang dibutuhkan untuk mengelola
situasi-situasi yang akan datang, Bandura berpendapat bahwa ketika individu
semakin sadar dengan apa yang tengah ‘berlangsung’ (menyadari apa yang bisa
berfungsi sebagai kejadian penguat) maka orang tersebut semakin ahli dalam
menggunakan kemampuannya untuk mewujudkan apa yang perlu dilakukan (Neil,
2009). Tingkat efikasi diri individu satu dengan individu lainnya berbeda.
Apabila seseorang memiliki tingkat efikasi yang tinggi maka ia selalu yakin
dengan kemampuan yang dimiliki untuk melakukan suatu hal, sedangkan seseorang
yang tingkat efikasi dirinya rendah ia akan selalu ragu dan setengah-setengah
dalam menyelesaikan tugasnya.
Efikasi diri sebagai
evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi dirinya untuk melakukan
suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan (Baron&Byrne, 1991 ;
dalam http://reni-andari.blogspot.com/2013/).
Efikasi diri pada diri seseorang dipengaruhi oleh pengamatan individu tersebut
terhadap suatu hal yang terjadi di lingkungan sosialnya. Menurut Pajares (1996
; dalam http://repository.library.uksw.edu)
efikasi diri didefinisikan sebagai keyakinan seseorang dengan kemampuannya
untuk melaksanakan suatu tugas yang spesifik. Efikasi diri sangat mempengaruhi
motivasi seseorang dalam mengembangkan potensinya, mengejar prestasi yang ingin
diraih dan juga mempengaruhi kepercayaan diri dalam bersosialisasi di kehidupan
masyarakat.
Individu akan semakin
meningkatkan kualitas dirinya bila ia meyakini potensi yang dimilikinya.
Efikasi diri tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Peran teman sebaya,
keluarga, dan institusi pendidikan juga dibutuhkan dalam meningkatkan efikasi
diri pada individu. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri
:
a).
Pengalaman Individu ( Enactive Mastery
Experience) : interpretasi individu terhadap keberhasilan yang dicapai
individu pada masa lalu akan mempengaruhi efikasi dirinya. Individu dalam
melakukan suatu tugas akan menginterpretasikan hasil yang dicapai, dan
interpretasi tersebut akan mempengaruhi kemampuan dirinya pada tugas-tugas
selanjutnya.
b). Pengalaman keberhasilan orang
lain (Vicarious Experience) : proses
modeling atau belajar dari orang lain akan mempengaruhi efikasi diri. Efikasi
diri individu akan meningka apabila dipengaruhi model yang relevan. Pengalaman
orang lain menentukan persepsi akan keberhasilan atau kegagalan individu.
c). Persuasi verbal ( Verbal Persuasion) : persuasi verbal
yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi panutan dan memiliki kemampuan
untuk mewujudkan dapat meningkatkan efikasi diri individu. Persuasi verbal yang
diberikan kepada individu bahwa individu memiliki kemampuan untuk melakukan
suatu tugas menyebabkan individu semakin termotivasi untuk menyelesaikan tugas
tersebut.
d). Keadaan Fisiologis dan Emosional
( Physiological and Affective States)
: individu akan melihat kondisi fisiologis dan emosional dalam menilai
kemampuan, kekuatan dan kelemahan dari disfungsi tubuh. Keadaan emosional yang
sedang dihadapi individu akan mempengaruhi keyakinan individu dalam menjalankan
tugas.
Setiap individu harus meningkatkan efikasi dirinya untuk
mengembangkan potensi dirinya. Semakin kita meyakini kemampuan yang dimiliki
semakin mudah juga kita meningkatkan kualitas diri kita.
Sumber / Referensi artikel :
Salkind,
Neil.J. 2009. Teori-teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa Media.
http://eprints.undip.ac.id
Terimakasih :) saya cukup kebingungan dengan istilah efikasi. Tulisan ini membuat saya paham istilah efikasi :-)
BalasHapus